Mengenal sistem Electronic Fuel Injection (EFI)


Sistem pengapian ini merupakan generasi penerus dari sistem pengapian sebelumnya, bisa dikatakan bahwa sistem pengapian ini lebih canggih dan lebih effisien dan memiliki performance lebih mumpuni. Sistem pengapian ini tidak lagi menggunakan karburator sebagai media pencampuran/pengabutan bahan bakar dengan udara karena proses pencampuran/pengabutan pada sistem ini terjadi sangat cepat pada ujung nozzle/injector sesaat sebelum bahan bakar masuk di ruang bakar. Pembakaran terjadi lebih sempurna pada sistem ini.

Sistem pengapian ini menerapkan sistem electronik atau lebih dikenal dengan sebutan EFI atau Electronic Fuel Injection.  EFI sudah banyak diaplikasikan pada kendaraan-kendaraan masa kini karena mengikuti standar gas buang/emisi yang dihasilkan dari hasil pembakaran yang berpengaruh terhadap lingkungan, standar ini adalah standar euro 3 bahkan di negara maju sudah ditetapkan standar euro 4 dan euro 5.

Karena kecanggihan teknologinya, sistem EFI ditanamkan banyak komponen pendukung yang mempunyai tugas dan fungsi masing-masing.

Berikut adalah komponen-komponen yang terdapat pada system pengapian electronic EFI:

1) Intake air pressure sensor berfungsi untuk mengukur tekanan udara yang masuk ke ruang bakar.

2) Intake air temperature sensor berfungsi untuk mengukur suhu udara yang masuk ke ruang bakar.

3) Throttle position sensor berfungsi untuk mengukur besarnya aliran udara yang masuk ke ruang bakar berdasarkan derajat bukaan katup gas.

4) Bypass valve adalah klep/katup yang mengatur jumlah volume udara yang masuk saat kondisi idle/langsam.

5) Fuel pump berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar ke injector.

6) ECU atau electronic control unit merupakan pusat dari semua control yang ada pada system EFI. Perangkat pintar ini mengatur lalu lintas yang terjadi pada EFI, seperti menghitung jumlah udara dan bahan bakar yang masuk, menentukan waktu pengapian, mengirim sinyal kerusakan, mengitung suhu mesin dll.

7) Injector berfungsi untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar. Bahan bakar yang keluar berupa butiran-butiran lembut.

8) Fuel cut sensor berfungsi untuk menonaktifkan ECU ketika kendaraan jatuh atau kendaraan diam pada sudut 60 derajat. ECU akan aktif setelah 5 detik.

9) Ignation coil atau disebut juga koil pengapian berfungsi untuk meningkatkan tegangan pengapian dari normal menjadi 20.000 volt. Tegangan sebesarnya ini akan diproses oleh busi menjadi percikan api untuk membakar bahan bakar.

10) Engine temperature sensor berfungsi untuk mengetahui suhu mesin. Sensor ini terintegrasi dengan choke otomatis, bila mesin dingin maka choke akan aktif.

11) Crankshaft position sensor berfungsi untuk memberikan sinyal ke ECU sebagai dasar dari semua periode kerja system EFI.

12) Oxygen sensor berfungsi untuk membaca kandungan O2 pada gas buang. Kandungan O2 ini digunakan sebagai acuan rasio campuran bahan bakar. Campuran miskin dan campuran kaya bahan bakar dapat ditentukan dari sensor ini.

13) Catalytic converter berfungsi untuk menetralkan atau mengurangi kandungan racun yang keluar dari knalpot. Dengan adanya alat ini, polutan di dalam gas buang tidak akan membahayakan lingkungan.

Secanggih apapun teknologi pada kendaraan apabila kita tidak bisa merawat dan menjaganya, maka teknologi tersebut sia-sia.



--- sekian ---


Posted by degineering
degineering Updated at: 18:15

1 comment:

  1. The purpose of the Fuel Injection System is to calibrate and optimize the fuel/air ratio that enters your vehicle's engine. hop over to these guys

    ReplyDelete

Thanks for your comment

Flag Counter