SOP penggunaan mesin las


Mesin las merupakan bagian yang tidak pernah terpisahkan dari suatu pekerjaan konstruksi, hampir semua pekerjaan ini menggunakan mesin las. Mesin las sendiri terdiri dari 2 macam tipe arus, yaitu AC dan DC dengan besar arus yang berbeda-beda. Pada dasarnya untuk belajar menggunakan mesin las tidaklah sulit, asal kita tau cara kerja dan tahapan-tahapannya maka sangat mudah untuk dilakukan.

Berikut intruksi kerja/SOP secara umum mesin las.

1. Menyiapkan benda kerja

2. Mengecek kondisi kabel power & tombol on/off/emergency

3. Pakai sarung tangan & kedok las

4. Menghidupkan mesin las dengan menekan tombol on/off

5. Atur kuat arus (ampere) pada mesin las dengan cara memutar tombol searah jarum jam sesuai dengan kebutuhan

6. Jepit kawat las/electrode sesuai kebutuhan pada stang las

7. Jepitkan massa mesin las pada benda kerja

8. Lakukan pemanasan kawat las dengan menempelkan dengan massa sampai keluar percikan api

9. Lakukan pengelasan tipis pada benda kerja

10. Atur posisi benda kerja yang sudah dilas tipis agar sesuai dengan bentuk yang dibutuhkan

11. Lakukan pengelasan penuh pada benda kerja secara bertahap

12. Pada setiap tahap, apabila ada pengotor/karbon yang menempel pada hasil las bersihkan dengan cara memukul menggunakan palu.

13. Matikan mesin las dengan cara menekan tombol on/off

14. Membersihkan mesin las & area kerja

15. Gulung kabel api/positive & massa/negative mesin las dengan rapi

16. Simpan mesin las pada tempat yang bersih & aman

Adapun alat-alat yang wajib dipakai sebagai APD (alat pelindung diri) saat melakukan pengelasan.

1. Helm safety
Berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan dan tertimpa benda dari atas. Helm dipakai untuk setiap kondisi pekerjaan.

Gambar 01. Helm safety
Gambar 01. Helm safety

2. Sarung tangan las

Berfungsi untuk melindungi tangan dari percikan api dan panas saat pengelasan serta untuk mencegah kontak langsung dengan stang las. Tanpa sarung tangan akan lebih berisiko kesetrum apabila ada kebocoran arus dan mengenai tangan.

Gambar 02. Sarung tangan kulit
Gambar 02. Sarung tangan kulit

3. Apron

Berfungsi untuk melindungi badan dari percikan api las. selain itu juga untuk mengurangi paparan radiasi yang timbul saat pengelasan.

Gambar 03. Apron
Gambar 03. Apron

4. Sepatu safety

Berfungsi untuk melindungi kaki dari percikan api dan menghindari kontak langsung kaki terhadap tanah/massa. Pengelasan di area basah akan lebih berisiko bila tanpa memakai sepatu safety. Tidak dianjurkan memakai sandal apalagi nyeker.

Gambar 04. Sepatu safety
Gambar 04. Sepatu safety

5. Kedok las

Berfungsi untuk melindugi mata dari kilatan cahaya yang timbul saat pengelasan. Melakukan pengelasan tanpa kedok las/kacamata dalam waktu lama akan mempengaruhi penglihatan setelahnya dan akan membuat mata merah.

Gambar 05. Kedok las
Gambar 05. Kedok las

6. Palu

Berfungsi untuk membuang karbon yang menempel pada benda kerja. Hasil las yang banyak mengandung karbon akan mempengaruhi kekuatan las.

Gambar 06. Palu
Gambar 06. Palu

6. Electroda atau kawat las

Ini bagian terpenting dari mesin las selain mesin las itu sendiri. Electroda berfungsi sebagai pengantar arur listrik dan juga isian material saat pengelasan. Ketika electroda menyentuh benda kerja akan terjadi panas tinggi dan mengakibatkan electroda ini meleleh dan mengisi bagian kosong pada benda kerja.

Gambar 07. Electroda
Gambar 07. Electroda

Dengan didukung oleh kemauan yang tinggi, maka tidak sulit untuk menjadi welder yang profesional.


Posted by degineering
degineering Updated at: 22:13

No comments:

Post a Comment

Thanks for your comment

Flag Counter