Prinsip kerja karburator vakum dipengaruhi oleh pergerakan piston dari TMA ke TMB. Gerakan piston ini mengakibatkan terjadinya kevakuman diruang bakar, proses ini disebut juga proses langkah isap. Ketika proses ini berlangsung, campuran bahan bakar dengan udara terhisap dari karburator menuju ruang bakar secara cepat. Bahan bakar terkompresi dan terjadilah pembakaran yang dipicu oleh percikkan nyala busi.
Saat langkah isap berlangsung, jarum piston karburator terangkat mengikuti gerakan piston pada ruang bakar. Langkah kerja seperti inilah yang menyebabkan karburator vakum lebih irit dibandingkan karburator skep (konvensional). Semakin cepat piston bergerak dan nilai kevakuman meningkat, maka semakin cepat pula piston karburator terangkat.
Pada kesempatan kali ini, modifikasi yang dilakukan pada piston karburator dengan tujuan mempercepat terangkatnya piston karburator walaupun piston pada ruang bakar bergerak lambat.
Gambar 01. Piston karburator vakum |
Alat dan bahan yang disiapkan
- Piston karburator vakum
- Mata bor besi
- Tang kombinasi
- Obeng
- Amplas halus
Berikut proses modifikasi yang dilakukan
Memperbesar diameter lubang udara/angin pada piston karburator
1) Lepaskan piston karburator
Secara umum bentuk piston karburator hampir sama untuk semua tipe motor. Namun yang membedakannya adalah diameter dan panjang piston karena sesuai dengan kapasitas karburator. Untuk penambahan ukuran diameter lubang angin adalah sebesar 0,5 - 1 mm dari ukuran standar. Misal, diameter ukuran standar 2,5 mm maka lakukan pembesaran diameter antara 3 - 3,5 mm.
Gambar 02. Piston karburator |
2) Lakukan pengeboran.
Sebelum mulai mengebor, lepaskan jarum dan karet piston.
Jika anda mengebor dengan mesin pastikan putaran mata bor anda lurus, ini mencegah terjadinya kerusakan piston karburator. Untuk lebih mudah lakukan pengeboran secara manual dengan tangan dengan bantuan tang kombinasi.
Gambar 03. Bor manual |
Pengeboran di atas menggunakan mata bor besi diameter 3,5 mm
Bersihkan lubang dengan menggunakan amplas halus.
Catatan:
Jangan gunakan cekam/ragum untuk menjepit piston karena dikuatirkan akan menyebabkan piston anda tidak bulat lagi. Apabila terpaksa, lapisi piston dengan kain kemudian jepit dengan cekam dan lakukan dengan hati-hati.
Jangan gunakan cekam/ragum untuk menjepit piston karena dikuatirkan akan menyebabkan piston anda tidak bulat lagi. Apabila terpaksa, lapisi piston dengan kain kemudian jepit dengan cekam dan lakukan dengan hati-hati.
Kebetulan penulis mempunyai 2 piston karburator, maka dibuatlah dua tipe lubang yang berbeda.
Piston karburator 1
Pada gambar di atas, tipe lubang adalah lurus. Diameter lubang standar sebesar 3 mm dan diperbesar menjadi 3,5 mm.
Piston karburator 2
Tipe lubang adalah seperti nozzle. Diameter lubang standar sebesar 3 mm dan diperbesar menjadi 3,5 mm di bagian atas dan 4 mm di bagian bawah.
Gambar 04. Tipe lubang angin |
3) Pasang kembali karet vakum
Bersihkan dengan tisu sebelum karet vakum dipasang. Jangan menggunakan kompressor karena akan merusak karet vakum. Kemudian rakit kembali karburator anda.
4) Setel karburator
Setel karburator perlahan dan cari posisi yang yang tepat dengan memperhatikan suara mesin normal tanpa berebet. Lakukan tes dan rasakan bedanya.
Gambar 05. Setting karburator |
Hasil yang saya rasakan.
Piston karburator 1
Nafas panjang namun kurang ditarikan bawah. Bagus untuk top speed.
Piston karburator 2
Tarikan terasa pada rpm bawah dan cocok untuk akselerasi
Untuk konsumsi BBM pada kedua tipe piston karburator tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penggunaan piston karburator standar.
Apabila kurang puas, bisa dilakukan modifikasi tingkat lanjut dengan memotong pegas/per karburator
No comments:
Post a Comment
Thanks for your comment